Dalam pertandingan yang berlangsung di Yeosu, Korea Selatan, itu Gregoria menang rubber game 16-21, 21-15, 21-19.
"Hari ini di awal kelihatan sekali saya terlalu rendah dan lambat fokus, serta semangatnya, karena lumayan berbeda kondisi lapangan dengan saat uji coba kemarin," kata Gregoria melalui informasi tertulis PP PBSI di Jakarta.
Gregoria menuturkan, saat sesi latihan dia mencoba lapangan utama. Sedangkan pada pertandingan babak pertama mendapat undian bermain pada lapangan yang berbeda.
"Saya harus adaptasi ulang dengan lapangan dua dan itu perlu banyak usaha ekstra. Memang bukan permainan terbaik yang saya inginkan," kata Gregoria menambahkan.
Tak hanya soal kondisi teknis, Gregoria juga sempat tegang pada poin kritis sehingga banyak kehilangan peluang untuk menang lebih awal.
"Saya mengalami ketegangan setelah kehilangan gim pertama jadi tadi berusaha untuk tidak berpikir banyak hal, fokus untuk tidak menyerah, mencari satu poin demi satu poin," tutur Gregoria.
Baca juga: Putri KW lalui laga alot menuju 16 besar Korea Open
Setelah kehilangan gim pertama, atlet asal Wonogiri, Jawa Tengah, itu pun meningkatkan daya tahannya untuk merebut kemenangan gim kedua.
Beruntung pada gim ketiga pun Gregoria mampu mengunci keunggulan dan berhak melanjutkan perjuangannya ke babak 16 besar turnamen BWF Super 500 itu. Ketika lebih dulu unggul, Gregoria mengubah taktiknya dengan memperlambat permainan pada gim penentu tersebut.
"Tapi bersyukur bisa kembali di gim kedua dan ketiga walau skornya memang tipis. Puji Tuhan juga mampu keluar dari tekanan di pertandingan tadi," ungkapnya.
Dengan kemenangan pertama tersebut, Gregoria pun menyusul juniornya Putri Kusuma Wardani yang lebih dulu melaju ke babak kedua Korea Open.
Bertanding di Jinnam Stadium, Putri mematahkan perlawanan wakil Malaysia Goh Jin Wei dengan rubber game 21-18, 14-21, 21-19.
Baca juga: Dejan/Gloria ke babak 16 besar Korea Open
Baca juga: Pramudya/Yeremia jaga ketenangan saat tertekan di babak pertama
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023